Jumat, 15 Januari 2010

Analisis Kecepatan Seismic Processing, Velocity Analysis?

velanasyafesemblance

Analisis kecepatan (velocity analysis) merupakan proses pemilihan kecepatan gelombang seismik yang sesuai. Terdapat beberapa definisi kecepatan yang sering digunakan dalam analisis kecepatan antara lain:

velvel

  • Kecepatan interval V_int, yaitu laju rata-rata antara dua titik yang diukur tegak lurus terhadap kecepatan lapisan yang dianggap sejajar, yaitu (vel.1). dengan Δt adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan penjalaran sejauh Δz.
  • Kecepatan rata-rata, yaitu kecepatan interval sepanjang suatu section geologi ketika puncak dari interval adalah datum referensi untuk pengukuran seismik, yaitu (vel.2).
  • Kecepatan RMS (root mean square) V_RMS, yaitu kecepatan total dari sistem perlapisan horizontal dalam bentuk akar kuadrat. Apabila waktu rambat vertikal Δt1, Δt2, …, Δtn dan kecepatan masing-masing lapisan atau kecepatan yang menjalar pada lapisan yang homogen yang terletak diantara dua bidang batas lapisan adalah Vint 1, Vint 2, …, Vint n, maka kecepatan RMS-nya untuk n lapisan adalah akar kuadrat rata-rata (root mean square) dari kecepatan interval, yaitu (vel.3). Kecepatan RMS selalu lebih besar daripada kecepatan rata-rata kecuali untuk kasus satu lapisan.
  • Kecepatan NMO (normal move out) V_NMO, yaitu kecepatan yang diperlukan untuk melakukan proses NMO, yaitu (vel.4)

velEquationhprblkPrinsip dari analisis kecepatan adalah mencari persamaan hiperbola yang sesuai dengan sinyal yang dihasilkan (Ingat! Waktu tempuh yg terekam adalah dua kali waktu tempuh gelombang, two way time ato TWT). Hal ini disebabkan karena semakin jauh jarak (offset) suatu receiver maka semakin besar waktu yang diperlukan gelombang untuk merambat dari source untuk sampai ke receiver. Efek yang hprblikrfltrvelditimbulkan dari peristiwa ini adalah reflektor yang terekam berbentuk hiperbolik. Estimasi kecepatan didapat dari pengukuran waktu rambat versus offset (dalam format CDP – common depth point) dengan pendekatan kecocokan kurva hiperbola terbaik (best fit approach).

Terdapat beberapa metoda dalam analisis kecepatan yaitu metode grafik, metode constant velocity stack dan metode semblance. Dalam seismic data processing, metoda yang paling sering digunakan ialah metode semblance atau metoda mengukur-kesamaan.

Metoda semblance dilakukan dengan cara korelasi silang gather atau penjumlahan total dari seluruh data pada waktu refleksi zero-offset tertentu (seolah-olah antara source dengan receiver berada pada titik yang sama) dan kemudian nilai energi yang dihasilkan digunakan sebagai indikasi kecepatan stack yang sesuai. Nilai dari semblance atau stack power kemudian diplot sebagai fungsi dari kecepatan dan waktu refleksi. Metode ini menampilkan spektrum kecepatan dan CDP secara bersamaan. Ada dua cara menampilkan spektrum kecepatan, yaitu power plot dan plot kontur. Gambar berikut menunjukkan bagaimana plot spektrum kecepatan [a) CDP gather, (b) power plot dari gather dan (c) bentuk plot kontur].

plotspektrumkec

for example..

Theory: ”…There are many methods for determining correct velocities for the NMO equation. Typically, the analysis procedure involves comparing a series of stacked traces in which a range of velocities were applied in NMO. This procedure uses prestack data with varying velocities in displays representing the amplitudes after stack. A typical analysis involves picking a velocity in a panel, varying as a function of time to properly correct prestack data. The correction removes the time delay caused by the separation of the source and receiver on the surface….” (ProMAX reference)

skema_asyafevelan_promaxPada modul ProMAX (landmark), gambar disamping kurang lebih merupakan skema dasar tahapan dari analisis kecepatan. Pada gambar tersebut, subflow Supergather Formation digunakan untuk membentuk suatu formasi paket CDP (CDP’s supergather) dengan input dataset yang telah didekonvolusi. Proses ini akan mengumpulkan CDP-CDP dengan trace header SG_CDP. Kemudian disiapkan data sebagai input untuk analisis kecepatan dengan menggunakan subflow Velocity Analysis Precompute. Dataset yang dihasilkan dengan nama “precompute_dataset” digunakan sebagai parameter input dalam subflow Disk Data Input. Didalam subflow ini juga dilakukan modifikasi trace header sesuai dengan definisi atribut supergather sebelumnya, yaitu pada menu Select Primary Trace Header Entry diisi dengan “SG_CDP”. Subflow yang terakhir ialah Velocity Analysis. Tabel kecepatan didefenisikan untuk menyimpan hasil picking kecepatan, yakni dengan nama ‘_Velan_’.

TomiAJusri_Courtesy

1 komentar:

  1. dalam analisis seismik dapat juga membuktikan bahwa bumi tidak berotasi dan berevolusi,lengkapnya di
    http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/24/teknologi-trigger-effect-bumi-pusat-alam-semesta-adalah-fakta/

    BalasHapus